Blog Kegiatan

FGD Peran Laki-Laki dan Perempuan dalam Pembangunan Perdamaian di Aceh

Foto bersama Tim Paska Aceh, Tim ICAIOS dan Korban Konflik Laki-Laki

Pada tanggal 9 Maret 2023, Paska Aceh bekerjasama dengan SPF dan ICAIOS untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Pidie dalam dua sesi, yang dimulai pada jam 10.00wib dengan sesi pertama yaitu khusus responden perempuan, lalu jam 14.00 dimulai dengan sesi kedua untuk responden laki-laki. Peserta ini terdiri dari 7 orang perempuan dan 7 orang laki-laki korban konflik, khususnya daerah kabupaten Pidie. Tujuan dari kegiatan ini untuk berdiskusi dan tukar pikiran tentang pandangan dalam relasi/hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan gampong, serta mendiskusikan bagaimana peran antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga saat ini dan masa konflik lalu. Dalam pertemuan ini banyak sekali pertanyaan yang dibahas mulai dari perkenalan, sampai pertanyaan mengenai perekonomian dalam rumah tangga, permasalahan dalam rumah tangga, pendidikan anak, peran perempuan dalam masyarakat dalam mengambil keputusan, bagaimana pandangan masyarakat terhadap peran ibu tunggal, bagaimana jika seorang perempuan memiliki penghasilan yang lebih tinggi, dan bagaimana cara mengatur keuangan dan sebagainya.

Dalam pertemuan ini kita dapat menyimpulkan bahwa laki-laki pada masa konflik banyak sekali tidak mampu mencari nafkah, sehingga para perempuan mengambilalih peran dari laki-laki, sehingga banyak perempuan korban konflik di pidie bekerja seperti buruh tani. Dari survey yang telah dilakukan perempuan 30% tamatan SMA dan 40% tamatan Perguruan Tingi, tanggapan responden baik laki-laki dan perempuan sangat senang atas kabar ini, karena perempuan bisa bersekolah setelah tahun 1998, Pendidikan digratiskan oleh pemerintah, sehingga perempuan bisa sekolah tanpa memikirkan biaya, berbeda dengan tahun-tahun sebelum itu, banyak dari mereka yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena terhambat ekonomi yang tidak berkecukupan. Karena umumya dalam masyarakat Aceh, jika kesulitan mencari uang untuk pendidikan, maka laki-laki yang akan diutamakan. Sedangkan responden yang lain menjawab harus melihat lagi siapa yang giat belajar maka dia yang akan diutamakan untuk mendapatkan Pendidikan yang lebih tinggi dari pada yang lain.

Keterangan : Perkenalan dari Responden Perempuan

Makna dari perdamaian adalah keadilan. Saat ini responden belum merasakan damai dengan kondisi sekarang, karena pemerintah masih tidak adil untuk masyarakat. Saat ini mereka hanya merasa sudah bebas pergi kemana saja, tapi belum merasakan perdamaian yang sesungguhnya. Kondisi di Aceh sudah aman, tapi lapangan pekerjaan masih sangat terbatas untuk masyarakat. Apa hal tersebut (ketidakadilan) bisa menjadi bibit konflik?Menurut responden, itu bisasaja terjadi, ada kecemburuan sosial antar masyarakat, karenatidak adanya keadilan dari pemerintah. Sehingga lahirnya dendam karena ketidakadilan tersebut dari anak dan cucu nanti. Untuk menghindari konflik, mereka mengatakanharus merata dan adilnya perhatian dari pemerintah. Dan juga memberikan Pendidikan yang layak untuk anak-anak generasi penerus.

Diharapkan setelah pertemuan ini, dengan adanya hasilpendapatdariresponden korban konflik atas pertanyaan-pertanyaan secara langsung, menyadarkan pemerintah untuk memenuhi hak-hak korban kedepan tepat sasaran, sehingga tidak ada lagi kecemburuan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

Keterangan : Pembukaan oleh Direktur Paska Aceh, Farida Haryani

Keterangan : Diskusi bersama Responden Perempuan